Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Salam Sejahtera
Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi menyampaikan tuntutannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain meminta agar pemerintah mengangkat para guru honorer dan guru tidak tetap untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), PGRI juga meminta agar pemerintah membayarkan tunjangan profesi para guru tepat waktu.
Gambar Ilustrasi
"Minta agar tunjangan profesi dibayar tepat waktu, tepat jumlah," kata Unifah saat dihubungi Republika.co.id, Senin (4/12).
Tak hanya itu, PGRI juga meminta kepada Presiden Jokowi saat peringatan HUT ke-72 PGRRI agar para guru tak terlalu dibebani oleh permasalahan administrasi. Sebab, hal ini akan membuat para guru lebih terfokus pada sistem administrasi yang berbelit-belit.
"Permintaan agar guru jangan terlalu banyak dibebani soal administrasi pencairan tunjangan, sertifikasi nilainya 8, syarat berbelit-belit," ujarnya.
Terkait tuntutan pengangkatan guru honorer, Unifah menjelaskan pentingnya kejelasan status para guru demi meningkatkan kesejahteraan serta pendidikan. Kendati demikian, para guru honorer yang diangkat menjadi PNS pun juga harus memenuhi standar kompetensi dari pemerintah. "Maka Presiden angkat dan utamakan mereka, karena mereka hampir frustasi. Kepada mereka di 3T itu diprioritaskan pengangkatan kepada mereka, ada exception untuk 3T," ujar dia.
Menurut dia, saat ini terjadi kekosongan tenaga guru di Tanah Air lantaran pemerintah menghentikan pengangkatan tenaga kerja guru. Padahal, sebanyak 998 ribu guru pun dibutuhkan saat ini.
"Menpan itu selalu menyangkal bahwa kekurangan guru. Nyatanya kemendikbud menyatakan 46 persen itu guru honorer, artinya ada sekitar 998 ribu guru itu dibutuhkan saat ini," ujar Unifah.
Sumber : republika.co.id
Demikian berita terkini yang dapat mendikbudku.com sampaikan, silakan dishare.
Comments
Post a Comment