APA JADINYA JIKA SEKOLAH DASAR SE-INDONESIA TANPA GURU HONORER?

SUARAPGRI -  Kekurangan guru saat ini paling banyak ada di jenjang sekolah dasar (SD). Untungnya, ada guru honorer yang membantu.

Karena itu, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi, berharap pemerintah tidak mempersulit dalam pengangkatan guru honorer menjadi CPNS. Sebab, selama ini guru honorer membantu pemerintah mengatasi kekurangan guru.


’’Coba tidak ada guru honorer, pasti banyak SD yang tidak bisa berjalan kegiatannya,’’ ujarnya.

Sebab, banyak ditemukan di dalam satu unit SD, hanya ada satu guru PNS yang merangkap sebagai kepala sekolah. Sisanya diisi oleh guru honorer.

Dia tidak keberatan dilakukan seleksi asalkan sama-sama guru honorer. Artinya dalam setiap pengangkatan CPNS baru, dialokasikan kuota untuk guru honorer.

Unifah Rosyidi juga mengakui guru harus kompeten dan professional.

Pengurus Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Mansur mengatakan, pengangkatan guru honorer menjadi CPNS atau P3K di antaranya terkait dengan kesejahteraan.

Saat ini sumber gaji guru honorer beraneka ragam.

’’Ada yang digaji APBN kota, kabupaten, atau provinsi. Tetapi banyak juga yang masih digaji oleh sekolah,’’ pungkasnya.

Wakil Kepada SMAN 1 Gunungsari Lombok Barat itu menjelaskan, guru honorer yang sudah sertifikasi dan mendapatkan tunjangan profesi guru (TPG) gajinya lumayan besar.

Yakni mencapai Rp 1,5 juta per bulan. Sedangkan, guru honorer yang hanya menggantungkan dari SPP atau dana BOS masih ada yang digaji kurang dari Rp 1 juta per bulan. (sumber: fajar.co.id)

Comments